Sunday, August 24, 2008

CURUG CIMAHI- THE WONDROUS WATERFALL LESS PUBLIC FASILITY



Liburan Agustusan kemaren ga gw sia2in, luamyan kan 3 hari libur dr pada ngendon di JKT, dengan serta merta tanpa terencana gw langsung contact UM dan COK ( temn gw yang selalu setia dalam suka dan suka) akhrnya kita pun nekat jalan ke Bandung dg budget yang sangat minim kita putuskan untukk naik kereta bisnis dr gambir bayarnya berapa coba? Cuma 20 rb udah sampe Bandung. Kita berangkat minggu jam 5 sore, sampe di BDG sekitar jam 8 malam. Kebetulan ada teman yang tinggal di cimahi bersedia menampung kita jadi ngirit ga usah ke hotel (thanks ya jar).

Temen gw itu merekomendasikan untuk berkunjung ke CURUG CIMAHI, ga begitu jauh dari rumah temen gw cuma naik angkot jurusan Pasar Atas Cimahi bisa turun di depan persis wana wisata curug cimahi.
Untuk biaya masuknya not too expensive Cuma 3000 perak (sudah termasuk asuransi) kita sudah bisa menuju ke lokasi. Namunharus penuh perjuangan untuk mencapai di bagian bawah air terjun ada beberapa tips untuk yang belum pernah ke sana :

  • Make sure that you are fit and bring your own water tp avoid dehydration pada saat perjalanan turun sih ga begitu berat tapi pas naiknya ampun dah.. sumpah kalo nenek2 udah mati di tempat pasti. Soalnya gw sempet ngitungin kurang lebih ada 520 undakan yang terbuat dr batu kali harus di lalui, yahhh kalo tanpa istirahat sih sekitar 30 menitan.
  • Be extra carefully with your belongings Tadinya sempet kaget juga ketemu dg ‘penduduk asli’ sini alias monyet.Umumnya mereka tidak bersikap galak namun tetap harus hati2 kadang mereka suka merebut barang bawaan kita yang dianggapnya makanan.
  • Bring extra clothes and towels karena pasti tak tahan untuk menceburkan diri di air yang jernih dan segar kalo gw sih ogah cos dingin nya brrrrr…. Bisa sekitar 3drjt celcius. Di sediakan ruang ganti pakaian juga sih hanya bayar 1000 untuk yang berminat.

Banyak pepohonan cemara, burung2 dan monyet selama perjalanan pemandanganya sangat bagus. sebelah kiri jalan terdapat dinding bukit berupa tanah atau cadas. Sedangkan di bagian kanan terdapat jurang yang tidak terlalu dalam dan dibatasi oleh pagar kayu.

Pengunjung di sini sebetulnya cukup ramai dan kalo menurut gw memiliki potensi yang lumayan namun kondisi nya sangat memprihatinkan. Hanya ada satu pos penjagaan di depan pintu masuk bagaimana kalo ada orang pingsan ketika mendaki karena keletihan ?

Selain itu, sarana kebersihan juga kurang memadai bisa di lihat dari jumlah tempat sampah yang di sediakan yang hanya di letakan di bagian atas pintu masuk dan bagian bawah air terjun sementara pada anak tangga yang jumlahnya ratusan itu tidak ada tempat sampah satupun.

Namun di balik semua kekurangan nya tetep patut di jadikan alternatif berlibur MURAH he he , kita dapat menikmati indahnya pemandangan, begitu jernih dan memukau nya airterjun and You can also see the activities of monkeys who happen to live around this area.